Rabu, 01 Februari 2012
You're Welcome Mom....
Sejak mengenal dunia pendidikan nonformal, orang nomor satu di lingkungan pendidikan nonformal selalu bergender laki-laki. diantara yang saya ingat adalah Bapak dr. Fasli Djalal, PhD. Bapak Prof. Dr. Ace Suryadi, dan kemudian Bapak Prof. Hamid Muhammad, PhD. Hingga kemudian sekarang pucuk pimpinan pendidikan nonformal di nahkodai seorang Ibu yang baru dilantik hari Jumat lalu, 27 Januari 2012.
Saya mulai masuk di lingkungan pendidikan nonformal, waktu itu masih menggunakan nama pendidikan luar sekolah pada tahun 2001 tepat 10 tahun yang lalu di kantor ini yang masih bernama BPKB Sulsel. Dalam satu dasawarsa nama kantor telah berubah berulangkali menjadi BPPLSP kemudian menjadi BPPNFI, dan entah dengan perubahan nama direktorat yang menjadi PAUDNI, apakah kantor kami ini akan menjadi Balai PAUDNI sesuai nama induk di pusat.
Dimasa Bapak Fasli Djalal, kantor mengalami reorganisasi, perubahan struktur dari tadinya hanya terdiri kepala dan kasubag TU, mengalami penambahan pejabat eselon IV tuk jabatan seksi Informasi, seksi Fasilitasi Sumber Daya, serta seksi Program. Tuk tupoksi masing-masing gugus tugas, saya sempat merekam video arahan dari Bapak Dirjen soal tugas pokok dan fungsi masing-masing bagian.
Karir Pak Fasli kemudian berpindah menjadi Dirjen PMPTK sebelum menjabat sebagai Dirjen Dikti dan kemudian Wamen. Kemudian Pak Hamid Muhammad sebagai Dirjen Paudni kemudian berpindah menjadi Dirjen Dikmen. Beberapa bulan sebelum perubahan jabatan beliau, sempat beliau menyampaikan beberapa arahan dan sinyal akan perubahan tempat tugas baru beliau yang saat itu beliau juga belum tahu. Saya sempat mencatat arahan beliau tersebut di tulisan saya sebelumnya
Pendidikan Nonformal merupakan salah satu jalur pendidikan dari 3 jalur pendidikan yang disebutkan Undang-undang Sisdiknas. Jika pendidikan Formal, satuan pendidikannnya mulai SD, SMP, SMU/SMK dan perguruan Tinggi, pada pendidikan Nonformal ada pendidikan Keaksaraan dan cabang pendidikan masyarakat lainnya, Paket A setara SD, Paket B setara SMP dan Paket C setara SMA, serta pelatihan dan kursus yang diselenggarakan baik masyarakat maupun pemerintah. Adapun PAUD terjadi kerancuan pemahaman pada masyarakat, oleh karena TK dahulunya berada dibawah direktorat pendidikan Dasar, sementara kelompok bermain, TPA dan satuan Paud sejenis berada di bawah Direktorat PAUD, Ditjen PNFI, maka muncul istilah PAUD yang merujuk pada TPA dan Kober sementara TK tidak disebut sebagai PAUD. Padahal jika ditarik garis keilmuannya PAUD atau pendidikan anak usia dini adalah semua jenis dan macam pendidikan anak umur 0-6 tahun. Sehingga apapun namanya, bahkan RA, Taman Pendidikan Alqur'an yang dikelola Kemenag, yang diistilahkan sebagai SPS, satuan Paud Sejenis adalah semuanya PAUD. Munculnya istilah PAUD formal tuk TK dan PAUD nonformal tuk TPA, dan kober adalah imbas dari kebingungan masyarakat atas perubahan pengelolaan pembinaan satuan PAUD pada masyarakat.
Ini baru pendidikan Nonformal, masih ada garapan lain yaitu pendidikan Informal yang selama ini terjadi di masyarakat namun tidak mendapat perhatian yang cukup bagi pemerintah.
Luasnya cakupan pendidikan Nonformal dan Informal serta juga PAUD tidak sebanding dengan alokasi anggaran yang disediakan pemerintah. Padahal dari segi jumlah sasaran serta nilai strategis pendidikan nonformal sangat layak tuk mendapat perhatian besar. Jumlah sasaran PNFI sangat besar oleh karena semua penduduk yang tidak masuk usia sekolah, bahkan juga usia sekolah adalah sasaran PNFI, nilai strategis oleh karena kita menyaksikan tiap tahun kita menghasilkan lulusan pendidikan Formal tetapi hanya sebagian kecil diantara mereka yang tersalur ke dunia kerja, sehingga seolah mereka sekolah untuk kemudian menganggur. Kurangnya keahlian serta kecakapan untuk bekerja dan bahkan untuk berwirausaha adalah persoalan yang sebenarnya bisa dijawab dengan pendidikan norformal.
Maka inilah persoalan yang perlu di koordinasikan dengan semua komponen bangsa untuk meningkatkanm kualitas pendidikan kita, sangat besar kebutuhan kita tuk sebuah pendidikan yang berkualitas, terutama pendidikan yang mampu menjawab tuntutan zaman, pendidikan yang mampu meningkatkan kesejahteraan serta kualitas masyarakat. Pendidikan nonformal perlu ditata lebih baik lagi. Maka dengan pelantikan Ibu sebagai dirjen baru yang menahkodai direktorat PAUDNI mudah-mudahan bisa melanjutkan apa yang sudah baik dilaksanakan selama ini, sekaligus melahirkan terobosan baru yang bermakna bagi kemajuan pendidikan nonformal.
Selamat bertugas Ibu, selamat datang di lingkungan PAUDNI, semoga ibu nyaman bekerja bersama kami. Jayalah PAUDNI....!!!!
Label:
DIRJEN PAUDNI,
IPABI
Popular Posts
-
Macca Na Malempu, Warani na Magetteng telah dibahas dalam 2 tulisan sebelumnya. 4 sifat tersebut adalah 4 sifat yang akan menyempurnakan pri...
-
menurut yang saya pahami setidaknya ada beberapa versi yang dimaksud dengan sulapa eppa, yang pertama adalah "macca na malempu, warani ...
-
Meme " disitu terkadang saya merasa sedih " dipopulerkan oleh seorang polis bernama Brigpol Dewi Sri Mulyani. tadi malam buka-buka...
-
Warani na Magetteng adalah dua sifat yang benar-benar harus dimiliki oleh seorang pemimpin agar dapat menjalankan pemerintahan secara berwib...
-
Ya itulah nama anakku. Nama itu muncul sebelumnya dengan tulisan Siti Khumaerah, sebutan yang menurutku tepat, enak disebutkan dan terasa ad...
-
ada tulisan di koran harian Fajar hari ini tentang sifat pemimpin yang Jujur, Pintar, Pembohong ato Bodoh. Penulisnya dosen Sosiologi UIN Al...
-
Ramang, sebuah nama yang samar, tidak banyak yang mengetahui siapa dia tapi minimal barangkali banyak orang yang pernah mendengar namanya. ...
-
Average High adalah sebutan untuk kelompok kecil orang dengan kemampuan diatas rata-rata anggota kelompok yang lain. dulu waktu sekolah, ada...
-
Macca na Malempu. rangkaian kata diatas dikutip dari naskah bugis kuno. rangkaian kata itu berarti pintar dan jujur. Macca(=pintar) Na(=dan)...
-
iya.. disingkat ABM... sebuah organisasi pelatihan basket yang berasal dari Amerika... telah hadir di makassar dan salah satu tempat pelatih...