Sabtu, 26 Maret 2011

Ciptakan generasi average high sejak dini

Tulisan ini saya dedikasikan untuk keluarga besar Kharisma yang pada bulan Maret merupakan bulan sacral bagi keluarga besar Kharisma. Bulan Maret adalah bulan kelahiran kekasih hati Ibu ketua Yayasan, juga bulan kelahiran salah seorang anak beliau, di bulan maret pula izin operasional STMIK Kharisma di peroleh dan di akhir bulan Maret ini pula gedung Kelompok Barmain dan TK Kharisma pertama kali di gunakan dalam suatu acara dizikir dan pengajian yang dibawakan oleh Habib Mahmud bin Umar Alhamid hari Jumat kemarin. Bulan maret adalah bulan istimewa juga bulan penuh berkah itulah yang disampaikan oleh Habib.
Saya mengenal STMIK Kharisma pada awal berdirinya ketika pada saat itu yayasan pendidikan Kharisma mengumumkan penerimaan dosen , sy tidak mendapat informasi langsung tetapi teman saya Amirullah, S.Kom yang mengajak saya tuk mengajukan lamaran. Bersama beliau sy memasukkan lamaran. Setelah itu sy wawancara dan setelah itu saya menunggu. Hingga kemudian Dimyati menyarankan saya untuk ke STMIK menemui pak Syaiful yang dia kenal baik. Akhirnya jadilah saya pegawai Kharisma sebagai Dosen di bulan Agustus, bulan kelahiran saya, bulan pertama perkuliahan semester awal Tahun ajaran 2000-2001. 11 tahun lalu.
STMIK Kharisma sejak berdirinya mengedepankan mutu dan kualitas. STMIK Kharisma mengambil jalan berbeda dengan beberapa perguruan tinggi swasta dan negeri lainnya. Jika Opspek pada kampus lain adalah saat perploncoan bagi Maba, di STIMIK maba diperlakukan sangat terhormat, dijamu dengan acara seminar, dengan pembicara tamu dari orang professional. Opspek dilaksanakan di gedung, dan bina akrab di laksanakan di Bantimurung dalam acara yang jauh dari pemukulan Maba dan bentuk-bentuk kekerasan yang lain. Maba lebih dianggap sebagai calon intelektual diabnding sebagai calon tantama. Disisi lain mahasiswa yang masuk diseleksi dengan tes tulis dan tes wawancara, proses perkuliahan berjalan dengan ketat dimana kehadiran harus diatas 75% dari 16 kali pertemuan untuk mengikuti final test. Sehingga mahasiswa yang tidak serius kuliah tidak dapat menyelesaikan kuliahnya.
Hari-hari berjalan, perkuliahan berlangsung, saya melihat dinamika perkembangan awal STMIK Kahrisma. Sebagai ketua Jurusan Sistem Informasi, sy sempat mengikuti rapat luar biasa STMIK Kharisma sekalaigus wisuda pertama STMIK program Diploma 1 jurusan Programmer Komputer, Otomasi Perkantoran dan computer sekretaris di Allamanda Ballroom Hotel Sedona. Tetapi kemudian di tahun 2001 saya diajak teman Ahmad Syawaluddin mengikuti tes masuk PNS di salah satu instansi pemerintah di bidang pendidikan nonformal. Sebetulnya saya sudah merasa puas dengan pekerjaan saya sebagai Dosen tetapi teman saya tersebut ngotot mengajak saya ikut mendaftar. Nasib kemudian menentukan bahwa saya lulus seleksi PNS dan teman saya tersebut justru tidak lulus. Saya harus meninggalkan Kharisma, lembaga yang turut mengubah diri saya, lembaga yang memberikan jejak dalam pola pikir saya.
STMIK Kharisma dengan segala kebijakan mutu yang dianutnya, penerapan ICT dalam proses pembelajaran, penggunaan TV untuk presentasi kuliah, ketersediaan internet, website, dan email pribadi tuk dosen dan bahkan tuk setiap mahasiswa, system perkuliahan yang ketat adalah komponen-komponen yang akan menciptakan generasi average high , alumni-almuni STMIK adalah orang2 yang digembleng dengan system perkuliahan yang ketat untuk menghasilkan alumni yang berkualitas. Dengan penghormatan pada hak pribadi mahasiswa tetapi ketat dalam penerapan aturan kampus. Hingga sekarang setelah saya tidak lagi aktif di STMIK Kharisma proses penciptaan generasi average high tersebut terus dilakukan oleh yayasan Pendidikan Kharisma.
Dalam suatu pembicaraan dengan ibu ketua yayasan, beliau sempat menyampaikan pemikiran beliau, uneg-uneg beliau bagaimana sebenarnya menciptakan generasi muda yang berkualitas. Beliau mengawali kiprahnya di bidang pendidikan melalui Pusdikom Kharisma. Lembaga kursus yang melakukan pelatihan dan kursus khususnya computer. Bahkan juga gedunga Pusdikom digunakan tuk kursus bahassa inggris,penjualan computer dan servis. Dari program pursus pendek 3 bulanan hingga setara Diploma satu. Dari situ kemudian berdirilah STMIK Kharisma pada tahun 2000. Beberapa tahun kemudian dibangunlah kampus II di jalan baji Ateka. Sekarang beliau menyadari bahwa pendidikan seharusnya di mulai sejak usia dini. Untuk membentuk generasi yang average high harus diawali sejak dini, dan bukan ketika usia dewasa atau paska remaja.
Beliau bermimpi untuk mendirikan kelompok bermain dibawah pohon, tetapi kemudian Allah justru memberikan lebih banyak, beliau mendirikan kelompok bermain yang bukan hanya di bawah pohon tetapi juga di atas pohon, dan doa Habib semoga Allah memberkahi baik yang dibawah pohon maupun yang diatas pohon….amiiinnnn.
Tulisan ini sepenuhnya dari sisi pandangan saya pribadi, berdasarkan penglihatan, pendengaran dan pengalamana saya berinteraksi dengan Kharisma. The average high creator. Sekaligus juga wujud terima kasih saya kepada keluarga besar charisma. Karena dari charisma inilah saya mendapatkan jodoh dan telah memberi saya 2 malaikat kecil Adid dan Airah.

Popular Posts