Rabu, 12 Januari 2011

Masa depan kita

Restrukturisasi birokrasi di tingkat pusat berdampak restrukturisasi di bawah khusunya Balai. Perubahan nama Direktorat PNFI menjadi Direktorat PAUDNI, serta hilangnya direktorat Kesetaraan berdampak pula di tiadakannya pokja kesetraan di Balai.
Hal ini mengakibatkan personil funsional PB yang selama ini mengurusi Pendidikan kesetaraan di hapuskan, serta disebarkannya personilnya ke pokja lain.
Akibatnya terjadi pengurangan jumlah pokja dari tadinya 4 pokja menjadi 3 pokja, sebaliknya terjadi penggelembungan jumlah personil pokja, tadinya 10-11 menjadi 15-16 orang.
dampak dari itu pula ruangan pokja yang tadinya cukup menampung semua personil menjadi sangat sempit terutama di Pokja Pembinaan LKP yang memang lebih sempit di banding ruangan Pokja lainnya yaitu Pokja Kesetaraan dan Dikmas. Tetapi karena pokja kesetaraan sudah tidak ada lagi sehingga ruangan pokja eks kesetaraan kemudian akan ditempati pokja PAUD atau Pokja Pembinaan LKP.
Wacana yang muncul kemarin adalah ruangan eks kesetaraan akan di tempati oleh Pokja Pembinaan LKP sementara pokja PAUD akan menempati ruangan rapat sekarang, sementara itu ruangan eks Pokja Kelembagaan akan menjadi ruang rapat.
Selain permasalahan ruangan tersebut, pemilihan koordinator pokja juga telah dilaksanakan yang mana pokja Dikmas dan PAUD telah mendudukkan kembali koordinator Pokja lama ke posisi yang sama untuk tahun ini, tetapi berbeda pada pokja pembinaan LKP, dimana terdapat dinamisasi pemilihan koordinator pokja sebagaimana juga terjadi tahun-tahun sebelumnya.
Dalam rapat tadi pagi, dipimpin oleh koordinator Pamong di putuskan untuk setiap personil memilih tiga nama, dan kemudian dari tiga nama terbanyak dipilih itulah yang akan berembuk untuk memutuskan siapa yang menjadi korpok. Rapat skorsing sampai jam 13.00.
namun selang waktu itu, tiga nama yang terpilih yaitu Saya, Arwin dan Arta belum memutuskan siapa. Arta menyampaikan ke saya bahwa ia bersedia menjadi Korpok, itu setelah ia konsultasikan dengan keluarganya, sehingga dalam pertemuan berikutnya di Lobby kantor, kembali Arta membicarakan tentang bagaimana kedepan Pokja, bagaimana seharusnya kerjasama di bangun dan bagaimana agar semua personil bisa sinergis dalam menjalankan tugas-tugas balai yang dibebankan di pokja pembinaan LKP. namun Arta juga menyampaikan bahwa ia juga mempunyai kesibukan lain sebagai koordinator program di ILO East, sehingga ia meminta pendapat ke kami berdua, dan ia juga mengkhawatirkan pendapat teman2 lain jika ia bersedia menjadi ketua pokja, hal ini diamini oleh Arwin, tetapi saya tegaskan bahwa sepanjang Arta mau terbuka dan bekerjasama dengan semua orang, dan selama ia mau membagi waktu itu tidak masalah.
saya melihat kebimbangan yang sangat di wajah Arta, sesuatu yang ia mau jalankan tetapi juga di hantui oleh kekhwatiran pendapat teman2 serta penentangan yang akan ia terima. saya katakan pada Arta bahwa saya hadir disitu tidak membawa diri saya, meski sya juga punya ketegasan terhadap diri saya, karena itu saya juga tidak bisa memutuskan sesuatu yang teman-teman tidak menginginkan hal itu.
Arta merasa bimbang oleh karena, jika ia maju dan tentu itu yang jadi maka ia beresiko ditentang oleh teman-teman yang lain. Tetapi jika ia mundur ia juga tidak mau memilih satu diantara kami saya atau Arwin. Disinilah deadlocknya pembicaraan, sehingga saya menyarankan kalo begitu kembalikan saja ke forum kita pilih langsung apakah yang dipilih saya ato Arwin atau ada tambahan pilihan lain itu terserah forum.
Pemikiran lain disampaikan Kormong yang tidak menginginkan adanya pemilihan langsung, hal ini juga tidak diinginkan oleh Arta. Tetapi jika Arta tidak bisa memilih salah satu dari kami, lalu siapa yang akan terpilih?
Kormong menyampaikan bahwa sebaiknya pemilihan Korpok ini cukup diselesaikan bertiga saja tidak perlu di lempar ke Forum, itu bagi saya oke-oke saja. nothing to loss bagi saya. tetapi untuk itu Arta harus memilih, tetapi ia tidak mau memilih, jadi bagaimana?
inilah deadlocknya pembicaraan kami bertiga hari ini, sehingga saya sebelum pisah dengan Arta saya sarankan ke Dia untuk nanti malam shalat Istikharah dulu, supaya Ia bisa mengambil keputusan dengan keyakinan. dan tidak maju mundur dalam mengambil keputusan ya ato tidak.
bagi saya siapapun terpilih selama itu disaksikan teman2 itulah yang terbaik. Seandainyapun Arta kemudian mau memilih salah satu dari kami, itulah yang jadi. Tapi kalo tidak biarlah forum yang akan memilih langsung.
nothing to loss..... :)

Popular Posts