Rabu, 04 November 2015

Model dan Program

3 hari ini, dimulai kemarin tanggal 3 nopember 2015, FGD hasil pengembangan model BPPAUDNI Regional III di gelar. sudah 3 model di FGD kan kemarin, yaitu 2 model dari kelompok kursus dan peatihan dan 1 model pendidikan keluarga, hari ini rencana 1 model dari pendidikan keluarga dan 2 model dari paud. kalo judul masih sama dgn FGD pertama maka 2 model paud adalah model desa ramah anak dan model implementasi K13 pada paud.
Dalam pembicaraan tentang model dan program, masih sering sumir dalam membedakan atau menyamakan tentang apakah itu model dan apakah itu program, pembicaraan tentang model karena bunyi kegiatan pamong yang dinilai adalah pengembangan model, sedang bunyi kegiatan dalam Dipa adalah pengembangan program. disini ada kerancuan dalam membedakan apakah sama atau berbeda?`
Program itu apa sih ? dalam buku planning better program, dijelaskan apa itu program. Program adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan untuk menyelesaikan suatu persoalan/masalah. Rangkaian kegiatan tersebut telah dibakukan dan dirinci hingga ke detil kegiatan sehingga menjadi jelas kebutuhan pelaksanaan program, syarat-syaratnya dan kemudian output dari pelakssanaan kegiatan tersebut. Kemudian tergantung pada bidang masalah yang akan diselesaikan demikian pula program yang akan di susun. Program yang di kembangkan BPPAUDNI adalah jelas program pendidikan dan lebih spesifik lagi adalah program pendidikan nonformal dan informal. Lebih spesifik lagi adalah program kursus dan pelatihan, program dikmas, program paud, dan terakhir program pendidikan keluarga.
Masing-masing bisa dibedakan berdasarkan sasaran programnya atau peserta didiknya. Peserta didik pada program paud adalah anak-anak usia 3-6 tahun. Peserta didik pada program dikmas adalah orang dewasa usia 15-45 tahun yang tidak atau kurang memiliki kemampuan literasi dasar. Peserta didik pada program kursus dan pelatihan adalah orang dewasa menganggur dan memerlukan keterampilan untuk bisa mencari nafkah. Serta peserta didik pada program pendidikan keluarga adalah orang tua yang sedang dan akan memiliki anak.
Pada masing-masing program tersebut ada karakteristik yang membedakan bagaimana program tersebut dilaksanakan. Karakteristik itu terjadi karena perbedaan sasaran pendidikan atau juga perbedaan jenis materi yang akan di berikan. Perbedaan bentuk-bentuk kegiatan tersebut itulah yang menyebabkan ada berbagai macam model program.
Jadi bicara model adalah bicara bentuk, bicara karakteristik, dan tentang apa yang dimodelkan. Dalam dunia tata busana kita mengenal berbagai macam model baju, ada kemeja, blues, kemeja lengan panjang, baju dalam, jaket, jas. Masing-masing model bisa kita bedakan karena karakteristik penggunaannya. Demikian pula seharusnya model-model pendidikan nonformal dan informal. Sasaran pengembangan model program PAUd adalah anak2 usia 3-6 tahun dan bukan orang dewasa. Sebab orang dewasa adalah sasaran pendidikan keluarga. Meskipun ada irisan untuk masing-masing bidang program tersebut. Disinilah diperlukan koordinasi agar masng-masing melaksanakan tugas sesuai bidangnya dan tidak main kekuasaan, siapa kuat dia dapat. siapa dekat dia makmur.
Lebih lanjut jenis model menurut buku planning better program tersebut dibedakan ada 3 (tiga) jenis berdasarkan bagaimana program tersebut dilaksanakan. Jenis pertama disebut institutional program, yaitu program yang dirancang untuk membuat sasaran pendidikan mengalami perubahan lebih baik dalam hal pengetahuan, sikap dan ketrampilan. Validitas program ini diukur pada perubahan pengetahuan, sikap dan perilaku peserta dalam menyerap materi yang disajikan selama pelaksanaan program. Jenis kedua disebut developmental program, yaitu program yang dirancang agar sekelompok orang bisa melaksanakan sebuah program institutional. Validitas program ini diukur pada kemampuan peserta dalam melaksanakan program tersebut. Dan jenis ketiga adalah informational program, yaitu penyusunan bahan-bahan informasi baik berupa bahan ajar, flier, poster, infografis, booklet, dan macam-macam bentuk penyampaian informasi. Validitas program ini diukur dari seberapa banyak orang yang menerima informasi tersebut dengan benar.
Maka demikianlah kondisi pendidikan kita. dalam diskusi-diskusi kemarin dan diskusi sebelumnya, dan mungkin juga besok, yang disebut sebagai Focus Group Discussion, kita tidak menemukan kepuaasan akademik, kita tidak pernah sampai fokus mendiskusikan sebuah program, selalu saja diskusi melebar ke hal-hal lain. Kita sepertinya takut masuk lebih dalam karena kita tidak pernah memang menyelam jauh ke dalam. Dan kita selalu dikejar pertanggungjawaban materiil, pertanggungjawaban idealis? memangnya ada yang benar-benar idealis?
sambil mengurut dada,kepala masih nyut-nyut akibat terbentur ujung atap trotoar kemarin. Mari tetap menyiapkan diri untuk menyongsong fajar Indonesia Emas... insya Allah.

Popular Posts