Selasa, 08 Februari 2011

Pemimpin yang Pintar dan Jujur?

ada tulisan di koran harian Fajar hari ini tentang sifat pemimpin yang Jujur, Pintar, Pembohong ato Bodoh. Penulisnya dosen Sosiologi UIN Alauddin, maaf saya lupa namanya.
Dalam tulisan tersebut antara lain mengulas pendapat Ibnu Khaldun tentang kriteria pemimpin, yang fokus pada pertanyaan pilih mana pemimpin yang bodoh tapi jujur ato pemimpin yg pintar tapi pembohong ?. Jika pertanyaan itu diajukan k rakyat Indonesia maka karena maraknya pemberitaan ttg kebohongan pemerintah maka tentu mayoritas pendapat rakyat diprediksi akan memilih jawaban lebih baik pemimpin bodoh tapi jujur. alasannya karena mayoritas rakyat sudah jenuh dan jengkel dengan kegohongan pemerintah yg banyak diberitakan media massa kita.
Jawaban ini berbeda dengan jawaban Ibnu Khaldun yang lebih memilih Pemimpin yang pintar meski pembohong, alasannya meskipun pemimpin itu pembohong tetapi akan gampang di koreksi oleh rakyat sehingga pemimpin akan susah jika ia akan berbohong, dengan kepintarannya ia bisa mengusahakan yang terbaik bagi kemajuan rakyatnya, nah kalo pemimpinnya bodoh, dia g bisa berbuat apa-apa karena kebodohannya itu.
Pendapat penulis Fajar sendiri kurang lebih sama dengan pendapat kebanyakan rakyat Indonesia, dan bertentangan dengan pendapat Ibnu Khaldun yaitu memilih pemimpin yang bodoh tapi jujur. meskipun pemimpin yang bodoh tetapi jika dikelilingi oleh orang pintar maka tentu kualitas pengambilan keputusannya akan tetap terbaik dan yang pasti ia tidak akan berbohong pada rakyatnya, sebaliknya jika ia Pintar dan pembohong maka tentu akan sangat luar biasa kebohongan yang dibuat untuk rakyatnya.
so..... sebetulnya pendapat siapa yang sebaiknya diikuti?
situs ini dari awal sy beri nama Macca na Malempu, jelas artinya adalah Pintar disertai Kejujuran. Sifat pintar yang menyatu dengan sifat kejujuran. Bukan pintar sekarang lain kali jujurnya. Macca na Malempu adalah kata majemuk yang pertama yang sambungannya adalah Warani na Megetteng. artinya Berani disertai konsistensi. bukan berani sekarang nanti tidak lagi. tetapi berani terus menerus. teguh pendirian.
Macca na Malempu, Warani na Magetteng adalah 4 sifat yang harus dimiliki oleh calon pemimpin menurut apa yang telah diwariskan oleh leluhur kita. 4 sifat atau 4 sisi itulah yang disebut juga "Sulapa Eppa" menyempurnakan karakter seseorang untuk bisa memimpin rakyatnya. Dia harus pintar, karena dengan kepintarannya ia bisa mengusahakan yang terbaik tuk kemajuan rakyatnya. tetapi kepintarannya harus disertai kejujuran, karena kalo tidak ia akan menipu rakyatnya. sangat besar kerusakan yang ditimbulkan jika pemimpin kita tidak jujur.
Setelah itu Pemimpin juga harus Berani (Warani) untuk mengambil tindakan apapun yang diyakininya baik untuk rakyat, serta konsisten(Getteng) tuk terus-menerus mengusahakan kebaikan itu. Tidak boleh takut, dan tidak boleh lemah, sebab jika pemimpin lemah maka rakyat kecillah yang akan jadi korban. apa gunanya pemerintahan jika tidak bisa melindungi rakyatnya?
Macca na Malempu, Warani na Magetteng. 4 sisi kesempurnaan manusia menurut toriolota, adalah konsep leadership yg hebat dari warisan budaya sulawesi selatan. :)

Popular Posts