Selasa, 20 September 2011

Sekolah yang baik...

Sekolah harusnya baik, karena ia dibuat untuk menciptakan manusia-manusia baik. sekolah harusnya mengajarkan kebaikan, agar siapapun yang bersekolah menjadi manusia baik-baik. mencari sekolah yang baik mungkin pertama akan terasa gampang, karena koran, majalah, dan media lain selalu meberitakan sekolah yang sepertinya baik, baik karena fasilitas sekolahnya, gedung sekolahnya dan terutama bayarannya..
sekolah itu memasang iklan, memamerkan fasilitas sekolahnya, menjanjikan suasana belajar yang nyaman, mewah dan berkelas. tetapi kemudian sekolah itu hanya bisa dijangkau oleh orang berduit. orang yang punya kelebihan dan standar hidup mewah, suasana nyaman ada pada ruang sekolah secara fisik. Pengelola sekolah yang menghadapi orang berduit akhirnya juga mengutamakan duit, maka bukan masalah seperti apa belajarnya, tetapi seperti apa barangnya. sekolah bukan lagi mengajarkan kebaikan tetapi menghadirkan kemewahan.
lain dari itu yang jumlahnya banyak adalah sekolah negeri, sekolah yang dikelola oleh pemerintah, atau sekolah yang dibawah naungan pemerintah. mereka ini tidak beriklan, tetapi tetap diserbu. janji pejabat untuk pendidikan gratis, menyebabkan semua orang tua merasa tidak harus membiayai sekolah anaknya. orangtua membiarkan anaknya dididik oleh sekolah. sekolah yang dibiayai pemerintah, sekolah yang menjalankan administrasi sekolah, sekolah yang harus mempertanggungjawabkan dana yang diterima dari pemerintah. fokus sekolah adalah bagaimana memperoleh dana dari pemerintah, kemudian bagaimana menggunakan dana itu, kemudian bagaimana agar sekolah secara adminitrasi terus memperoleh nilai yang baik.lalu bagimana dengan muridnya...? murid harus mengikuti sistem, murid harus mengerjakan PR, murid harus patuh, taat, disiplin. bagimana dgn perasaan muridnya...? perasaan...? pokoknya murid harus belajar,patuh, taat dan disiplin titik.
banyak orang dari berbagai latar belakang masuk menajdi guru, guru honorer, guru-guru itu kemudian berusaha diangkat menajdi pegawai, guru-guru kemudian juga berusaha untuk disertifikasi, bagaimanapun caranya. sertifikat semeinar, pelatihan digandakan, ikut ato tidak pokoknya dpt sertifikat. tulisan di copy paste.. pokoknya ada tulisan... yang baik itu adalah materinya... punya ini dan itu....
sisi buruk....
sekolah harusnya menjadi tempat bagi mengkristalnya semangat belajar, semangat tuk tahu yang kemudian dibarengi dengan kejujuran. sebab pintar jka tidak jujur hanya melahirkan penipu-penipu yang merasa bisa menipu semua orang dengan argumentasi rasionalnya. sekolah juga harusnya menjadi tempat bagi mengkristalnya sifat berani dan teguh. berani menghadapi kenyataaan berani tuk jujur sejujurnya, serta konsisten, teguh pendirian untuk terus menyuarakan kebaikan berdasarkan ilmu pengetahuan.
sekolah seperti itu dimana?
ada sebuah sekolah yang tidak menyebut dirinya sebagai sekolah sebab akan kedengaran terlalu formalistik padahal ia bukan di jalur itu. Dibentuk oleh orang-orang yang dibiayai oleh pemerintah untuk memikirkan dan mengkaji seperti apa sekolah yang baik itu. berdirilah ia dan menerima murid dengan uang masuk gratis dan uang bulanan sekedarnya. berganti tahun ia bekerjasama dengan lembaga lain yang punya komitmen sama. uang masuk naik dan pembayaran bulanan juga naik. berikutnya tiap tahun naik pembayarannya. berikutnya ia mandiri di kelola sendiri tanpa lembaga lain. tetapi pembayaran uang masuknya naik hampir 2 kali lipat, bulanannya naik 50%. dan hasilnya.... wastafel tidak jalan krannya, anak-anak bermain seenaknya, kalo ada berkelahi orang tuanya yang pisahkan, kalo ada anak tidak masuk kelas, gurunya tidak cari......... saat jam bermain gurunya gak keliatan satupun ........ dan yang pasti gurunya tambah parlente....
Randi murid baru, baru pindah dari timur, di sana yang katanya terbelakang, sekolahnya dan gurunya memperlakukan ia dengan penuh perhatian, buku rapornya terarsip rapi dalam map rapor, ia diberi surat pindah serta sebuah form balikan untuk sekolah tujuan. biaya sekolahnya hanya seperenamnya, tapi wastafel jalan, ada sabun dan handuk bersih, APEnya ada dan terpakai tidak tersusun rapi hingga berdebu. dan ia diterima dengan hangat oleh gurunya, tidak ogah2an dan tanpa perhatian. mau masuk, masuk tidak ya tidak.
Sekolah baru harusnya lebih baik, karena ia dibentuk dan dikelola oleh orang2 yang sudah dibiayai serta menarik biaya yang lebih tinggi, dan ia memperoleh fasilitas yang banyak dan serba mudah........ padahal sekolah lama dibentuk oleh sebuah yayasan dan menarik biaya yang lebih rendah, dan ia ada di ujung timur, yang jauh dari fasilitas serba mudah...
akankah Randi bertahan di sekolah barunya? ataukah ia akan mengorbankan uang masuknya dan pindah ke tempat lain yang lebih baik, meski harus membayar lagi.......?
Pendidikan anak adalah investasi yang tidak bisa diukur dengan materi berapapun, selama mampu lebih baik menghindar dari potensi salah asuhan.... selama bisa lebih baik dicarikan sekolah yang lebih baik, sekolah yang akan menggelorakan semangat anak tuk tahu lebih banyak, memeliharan kejujuran, berani serta teguh dijalur kebaikan....
sekolahlah yang baik....

Sabtu, 30 Juli 2011

Pembuatan Kecap Ikan

1. PENDAHULUAN
Kecap ikan adalah cairan yan diperoleh dari hasil fermentasi ikan di dalam larutan garam. Selama fermentasi, mikroba halofilik seperti Saccharomyces,Torulopsis, dan Pediococcus yang tahan garam berkembang menghasilkan senyawa flavor.
2. BAHAN
1) Ikan. Sebaiknya digunakan ikan-ikan kecil yan kurang disukai untuk dikonsumsi. Ikan dicuci bersih, ditiriskan dengan sempurna. Kemudian dihamparkan dan diangin-anginkan selama satu jam.
2) Garam. Garam kasar ditumbuk sampi halus. Jumlah: 20% dari berat ikan.
3) Bumbu. Bumbu kecap adalah jahe, lengkuas, kayu manis, dan gula merah.
3. PERALATAN
1) Wadah fermentasi. Alat ini digunakan untuk fermentasi ikan menjadi kecap ikan. Untuk usaha rumahtangga dapat digunakan ember plastik. Untuk usaha agak besar, perlu menggunakan wadah dari logam yang tahan garam, atau wadah dari fiber glass.
2) Wadah perebus. Wadah ini digunakan untuk merebus cairan kecap.
3) Kompor
4) Kain penyaring. Alat ini digunakan untuk menyaring kecap hingga diperoleh kecap yang jernih.
5) Botol
6) Alat penutup botol
7) Pemberat. Dibuat dari kayu dan di atasnya diletakkan coran semen pemberat.
4. CARA PEMBUATAN
1) Proses Pendahuluan
a. Bila menggunakan ikan ukuran sedang dan besar, ikan harus disiangi untuk membuang jeroan dan insang. Kemudian ikan dicuci, dibelah dan dipotong-potong berukuran 3-4 cm.
b. Bila menggunakan ikan berukuran kecil (teri) ikan cukup dicuci dan ditiriskan.
2) Fermentasi Kecap No. 1
a. Dasar wadah fermentasi ditaburi dengan garam yang telah ditumbuk halus setinggi 0,25 cm, kemudian ikan disusun membentuk satu lapisan. Di atas lapisan ini ditaburi lagi garam setinggi 0,25 cm secara merata, kemudian diatasnya disusun lagi satu lapis ikan. Demikian seterusnya sampai wadah penuh. Garam yang digunakan adalah 20 % dari berat ikan. Setiap 1 kg ikan membutuhkan 200 g garam halu. Wadah ditutup
rapat kemudian disimpan (difermentasi) selama 3-6 bulan.
b. Setelah masa fermentsi tersebut, saluran cairan pada bagian wadah dibuka, dan ciran yang keluar ditampung melalui kain saring (2 lapis). Cairan jernih ini disebut kecap nomor 1.
3) Fermentasi Kecap No. 2
Ikan-ikan yang belum hancur, dapat ditambahkan garam 5% dari berat ikan semula. Kemudian difermentasikan lagi selama 3 bulan. Cairan yang diperoleh merupakan kacap nomor 2. Kecap nomor 2 ini tidak sejernih dan tidak sesedap kecap nomor 1.
4) Penyiapan Bumbu Kecap Asin
a. Jahe dikupas, dicuci, kemudian digiling sampai hancur (tiap 1 liter cairan kecap membutuhkan 40 gram jahe).
b. Lengkuas dicuci, kemudian digiling sampai hancur (tiap 1 liter cairan kecap membutuhkan 40 gram lengkuas).
c. Kayu manis dipotong kecil-kecil (tiap liter kecap membutuhkan 20 gram kayu manis).
d. Bumbu-bumbu tersebut dibungkus dengan 2 lapis kain, diikat dan diberi tali dari benang katun yang kuat.
5) Penyiapan Bumbu Kecap Manis
a. Gula merah diiris-iris, dan digiling sampai halus (tiap liter kecap membutuhkan 500 gram gula merah).
b. Jahe dikupas, dicuci, kemudian digiling sampai hancur (tiap 1 liter cairan kecap membutuhkan 40 gram jahe).
c. Lengkuas dicuci, kemudian digiling sampai hancur (tiap 1 liter cairan kecap membutuhkan 40 gram lengkuas).
d. Kayu manis dipotong kecil-kecil (tiap liter kecap membutuhkan 20 gram kayu manis).
e. Gula merah dan bumbu-bumbu tersebut dibungkus dengan 2 lapis kain, diikat dan diberi tali dari benang katun yang kuat.
6) Pembumbuan dan Pemasakan Kecap Asin
Cairan kecap (yang nomor 1 atau nomor 2) ditambahkan dengan air (tiap liter cairan kecap ditambah dengan 0,5 liter air). Cairan direbus sampai mendidih. Setelah itu api dikecilkan sekedar menjaga agar cairan tetap mendidih. Bumbu kecap asin yang telah dibungkus diatas dicelupkan ke dalam cairan yang mendidih dan diaduk-aduk terus menerus selama 15 menit. Kecap yang dihasilkan adalah kecap asin. Ketika masih panas, kecap asin ini disaring dengan 2 lapis kain saring.
7) Pembumbuan dan Pemasakan Kecap Manis
Cairan kecap (yang nomor 1 atau nomor 2) ditambahkan dengan air (tiap liter cairan kecap ditambah dengan 0,5 liter air). Cairan direbus sampai mendidih. Setelah itu api dikecilkan sekedar menjaga agar cairan tetap mendidih. Bumbu kecap manis yang telah dibungkus diatas dicelupkan ke dalam cairan yang mendidih dan diaduk-aduk terus menerus selama 15 menit. Kecap yang dihasilkan adalah kecap manis. Ketika masih panas, kecap manis ini disaring dengan 2 lapis kain saring.
8) Pembotolan
Kecap yang masih panas segera dimasukkan ke dalm botol, kemudian ditutup rapat dan diberi label.
5. KONTAK HUBUNGAN
Dewan Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Industri Sumatera Barat, Jl. Rasuna Said, Padang Baru, Padang, Telp. 0751 40040, Fax. 0751 40040
Jakarta, Januari 2001
Sumber : Teknologi Tepat Guna Agroindustri Kecil Sumatera Barat, Hasbullah, Dewan Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Industri Sumatera Barat
Editor : Tarwiyah, Kemal

Senin, 18 Juli 2011

1 minggu pertama Adid sekolah...

Alhamdulillah..... 1 minggu pertama telah dilewati adid sekolah... beberapa hal menjadi catatan dan hal berkesan dari ini...
Senin, 11 Juli 2011
ini adalah hari yg paling ditunggu2 Adid, kelamaan libur membuat ia sudah ingin masuk sekolah, senin yg lalu sempat ia menghitung2 dan bertanya hari apa ini? J:ini hari senin, T:kenapa belum masuk sekolah? J:masuk sekolah senin depan, skr masih libur
senin hingga rabu adalah masa orientasi sekolah, karena itu kepsek dlm arahannya menyampaikan jam sekolah masih sampai jam 10, setelah itu jam pulang sekolah jam 12.
sy, Mami dan Airah masih tinggal di sekolah menunggu hingga adid pulang, oleh karena baju adid belum diambil terpaksa ia hanya berpakaian baju batik dan celana jeans, sangat berbeda dgn teman2 kelasnya yg sudah memakai seragam.
sambil menunggu adid di kelasnya, beberapa orang tua murid sudah menebus buku pelajaran sekolah, harganya 594rb untuk kelas 1 RSBI. buku Adid belum diambil karena ternyata uang yg kami bawa tdk cukup menebus buku.
pada saat membawa adid ke lapangan upacara, sy bertemu dgn 2 teman sekolah SMA yg anaknya juga masuk sekolah, yg tua sdh kelas 3, adeknya dede juga masuk kelas 1, dede di kelas 1-2, dan Adid kelas 1-1, Wahyu anaknya M. Fatwa teman sebangku SMA kelas 1-4. hari pertama itu semacam reuni bagi saya dan A. Eka juga dgn Ayyenk. Ayyenk sudah pertama ketemu sebelumnya, sementara A.Eka baru ketemu setelah 19thn pisah setamat SMA. Sy juga bertemu dengan S, dosen Unhas, tp dari Uloe juga, beliau dulu adalah rangking 1 di SMP bahkan di SMA, beliau 2 tingkat diatas saya. Anaknya naik kelas 2. Sy juga ketemu dgn H, alumni satria, peg. PT Energi Sengkang, anaknya naik kelas 2, dan kakaknya masuk kelas 1 smp di athirah juga.
jam 9.10 adalah jam istirahat, sy jemput adid di taman depan kelasnya yg asik main menikmati sekolah baru juga teman2 barunya. kami sm2 makan di ruang kantin yg luas. disini berbagai macam jajanan dijual dengan harga tidak mahal, kue2 harga 1000, coto 5000, nasi lauk 6000, nasi rantang 6000, pizza ria kafe 5000, jus dan sirup. kantin nya bersih dan terjaga. ada wastafel untuk cuci tangan dll.
Selasa, 12 Juli 2011.
Rencana hari ini Adid sudah pake seragam, tapi karena kemarin sore bajunya belum sempat diambil terpaksa kami menuju Athirah KajaoLalido dulu ambil baju. kami sampai disana jam 7, tapi karena peg. koperasi belum datang terpaksa menunggu dulu hingga jam 7.30. begitu datang pakaian adid kurang 1 yaitu celana muslim, ada 2 baju putih, 2 baju kotak, 2 celana coklat, 1 topi, baju dan celana olahraga, baju muslim, 1 dasi, 2 lambang lokasi, 2 logo athirah putih, 2 logo athirah coklat. dan hanya celana muslim yg belum ada. adapun baju olahraga yg ukuran M seperti baju putihnya ternyata terlalu besar tuk ukuran Adid.
Adid langsung ganti baju di ruang koperasi, sempat dia protes tuk ganti baju di ruang ganti tapi kubilang tdk kelihatanji karena panjangji bajunya, akhirnya dia menurut. kami keluar dari ruang koperasi dengan Adid berpakaian lengkap, termasuk dasi dan topi.
sempat foto2 di depan bank samping sekolah.kemudian menuju Antang. kami sampai di Sekolah adid jam 9, dan tdk lama kemudian istirahat.
Di ruang kantin kami duduk di meja dekat t4x Hj. Asmi, dia sempat liat saya dan menuju k kami, hj Asmi menyapa kami dan berkenalan dgn Maminya Adid. Setelah itu dia balik dan kembali menyuruh peg.x bawakan kami teh kotak dan susu botol. Waktu pulang kembali dia kasih adid es krim. Thank :)
Rabu, 13 Juli 2011
Sy sendiri antar Adid ke sekolah naik motor. setelah turun di depan sekolah Adid jalan sendiri masuk ke kelasnya. tapi karena sy ingat dia hanya bawa bekal tanpa uang, sy menyusul ke dalam, sy dapati dia sdh main dengan temanya yg belum dia kenal, sy kasi uang 10rb, ternyata temannya juga dibekali uang 5rb jadi sy ganti uang 5 rb juga, spontan dia jawab buat beli eskrim, sy pesan ke dia tuk makan bekalnya. ternyata ia tidak makan bekalnya, uang bekalnya juga tdk dibeli makanan. jam istirahat dia main terus, ketika dijemput, dia tau dirinya salah jadi dia marah duluan, sebelum di marahi. di jemput sm Atta n Mami, dia kayak loyo dan langsung tidur di mobil. sy pesan ke dia sebelumnya kalo dia tdk makan bekalnya, maka tdk usah sekolah lagi di Athirah. jadi dia meras abersalah tdk makan bekalnya.
Kamis, 14 Juli 2011
Sy antar ke sekolah naik motor. sekarang ia sudah pulang jam 12. sebelum pulang praktek shalat di kelasnya dibimbing oleh gurunya. karena hari itu sy juga akan berangkat ke palu, ternyata sy lupa bawa tiket. sy juga tdk punya uang cukup dan sy janjian ketemu di kantor setelah mami ambil uang. setelah antar Adid sy telp mamanya Adid ternyata dia tdk angkat, akhirnya sy putuskan jalan pulang kerumah ambil tiket sambil terus berusaha hubungi Mami. di tengah jalan dia menelpon dan bilang kalo dia sdh di kantor jadi sy bilang tunggu saya. sy bergegas ke rumah, ambil tiket dan ke kantor. di kantor baru ketemu. jam 8 sy berangkat ke bandar dgn P Ady dgn mobil Ilham.
sepulang adid sekolah dia di jemput sm Atta n Mami, skr ia sudah ceria, karena bekalnya sudah dia makan. uang bekal 5rb juga di belikan es krim, habis karenya ternyata di kasi temannya kemabliannya 1000.
Jumat, 15 juli 2011
ia berangkat dan pulang sm Atta. uang bekalnya 5rb kembali 3rb. ia bawa sandal dan peci tuk praktek shalat dan disimpan di lokernya.
bekalnyapun habis dia makan.
buku tulis yg sudah dibelikan ternyata hanya 1 yg dipake yaitu buku tulis halus. sisanya sekitar 20 buah hanya 2 yg di pake yaitu buku agenda. buku tulis halus di bungkus kertas kopi, dan di tepiannya di beri kertas origami berbagai warna sesuai mata pelajarannya. yg masalah warna jingga itu ternyata warna orange, dan warna Nila yg sy kira ungu, ternyata ada juga warna ungu. jadi warna Nila itu warna apa? crayon yg sudah sy belikan dibelikan baru sm mami merk Faber Castel karena crayon yg sy belikan baunya terlalu menyengat.
pensil Mami belikan lagi 3 biji pdhal pensil banyak di rumah.
buku yg dibawa adid selalu buku tematik, dan buku kerja sesuai jadwal pelajaran. buku tulis yg dibawa juga sesuai jadwal dgn kode warna yg sesuai. adapun kode merah karena belum ada kertas origami warna merah, mami tandai dengan mewarnai dgn spidol.
demikianlah.. hari-hari pertama adid sekolah. hanya pd hari senin pertama kami sempat doa bersama mendolakan kesuksan sekolah Adid. Semoga Allah SWT memberi petunjuk jalan yg lurus, jalan orang2 yg sudah sukses, bukan jalan orang yg salah jalan. Amiiinnnn

Senin, 11 Juli 2011

12 langkah menuju entrepreneur industri

Menjadi Entrepreneur itu susah g sih? sebenarnya mudah sepanjang mau terus belajar, ini ada tulisan dari Pak Muhaimin Iqbal melalui situsnya gerai dinar, yang saya rangkum dan sesuaikan sebagai berikut :

12 Langkah aktualisasi ide-ide menjadi suatu industri :

1) Memiliki kekuatan niat untuk menjadi entrepreneur : Kekuatan ini bisa diperoleh dan dipertahankan secara terus menerus melalui pengkajian dan majelis-majelis kewirausahaan dengan seorang motivator yang luar biasa.
2) Memiliki ide-ide asli – yang meluncur dengan segar dari pikiran anak-anak muda dengan latar belakang pendidikan yang baik.
3) Memiliki ide-ide yang bisa diimplementasikan dengan sumber daya yang di miliki sendiri – karena di tahap awal kebanyakan ide akan sangat sulit memperoleh dukungan (khususnya financial) dari lembaga perbankan dan pembiayaan lainnya.
4) Memiliki pemahaman yang baik terkait dengan perbagai persayaratan legal formal seperti perijinan, sertifikat halal dlsb ; compliance atas persyaratan legal dan halal membuat produk-produk mudah dijual.
5) Memiliki kemampuan untuk me-manufacture ide menjadi produk. Produk air terapi dari Jogya tampil dalam kemasan yang elegan layaknya produk industri skala global.
6) Memiliki kemudahan membangun jaringan dengan berbagai mitra usaha, dengan kepribadian supel dan pandai bergaul – membuat hubungan antara para pelaku usaha dinamis dan informal – ini sangat kondusif untuk lahirnya sebuah usaha baru.
7) Memiliki kerelaan untuk terus belajar dan belajar; meskipun sudah sangat sukses – ketika ada kesempatan berinteraksi dengan nara sumber dari kota lain – dengan antusias disambut.
8) Memiliki kemampuan untuk mengoptimalkan upaya pemasaran melalui berbagai jalur distribusi, baik yang konvensional maupun yang inovatif – sama sekali baru.
9) Memiliki kemauan untuk terus berkembang dengan produk-produk baru dan pasar-pasar baru,
10) Memiliki kemauan untuk tampil di forum-forum penunjang seperti pameran-pameran industri, bicara di seminar-seminar dlsb. Latar belakang pendidikan yang baik membuat PD untuk tampil di berbagai forum.
11) Memiliki follow through dari setiap kesempatan; seminar dan diskusi tidak berhenti di ruangan – tetapi berlanjut di lapangan.
12) Memiliki keseimbangan usaha yang sifatnya duniawi dengan tujuan hidup yang sesungguhnya yaitu hidup abadi sesudah hidup di dunia ini.

gimana? gampang kan .... silakan di lanjutkan .... :)

Kamis, 23 Juni 2011

Average High VS Pemerataan

Average High adalah sebutan untuk kelompok kecil orang dengan kemampuan diatas rata-rata anggota kelompok yang lain. dulu waktu sekolah, ada pengaturan yang dibuat oleh guru-guru baik SMP maupun SMA, bahwa siswa kelas 2-1 biasanya adalah kelompok siswa dengan kemampuan akademik rata-rata diatas prestasi akademik siswa kelas 2 yang lain.begitupun ketika di SMA, ketika naik kelas dua, siswa yang duduk di kelas Fisika biasanya memiliki prestasi akademik rata-rata diatas siswa kelas yang lain, demikian juga kelas Budaya adalah kelas siswa yang kemampuan akademiknya terutama matematika berada dibawah rata-rata.
Pemerataan adalah upaya untuk menyamakan hasil yang diperoleh ataupun beban kerja sehingga rata di tanggung atau diterima oleh semua anggota kelompok. Dalam prakteknya ide pemerataan di sambut baik oleh semua anggota kelompok oleh karena itu berarti tidak akan ada anggota yang lebih capek dari yang lain, atau tidak akan ada orang yang menerima lebih sedikit dari yang lain. pada kasus ini pemerataan menemukan bentuk yang ideal.
Ide pemerataan menjadi krusial ketika dalam sebuah kelompok yang dibagi lagi menjadi kelompok-kelompok dengan spesialisasi berbeda, coba diratakan hasilnya dengan mengorbankan spesialisasi setiap kelompok. yang terjadi adalah kerancuan dan ketidak fokusan dari peaksanaaan tugas yang sudah terspesialisasi oleh masing-masing kelompok. Ide pemerataan secara materi mungkin menemukan bentuk yang sama tetapi secara ideal, spesialisasi dihancurkan atas nama pemerataan. Atas nama pemerataan diatas itu pula menjadi lebih kacau lagi ketika dipilih orang-orang dari beberapa kelompok untuk melakukan pekerjaan yang sudah mereka kerjakan dengan judul yang berbeda, dan kemudian kelompok ini disebut sebagai average high, sementara ada anggota kelompok di sebuah kelompok spesialisasi yang belum mengerjakan pekerjaan sama, padahal itu menjadi tugas pokok dan fungsinya, apakah mereka ini termasuk kelompok under average sebagai kelas budaya di SMA?
satu model bisa cukup bagi seseorang, tetapi 6 model bisa sangat tidak cukup bagi orang tertentu. Maka makna pemerataan ataupun average high dimanakah berada?
salam pemerataan ......:)

Selasa, 21 Juni 2011

Ortek Verifikator Makassar

Baru-baru ini, Direktorat binsuskel ditjen Paudni kemdiknas, menyelenggarakan Orientasi Teknis Verifikator Penilaian Kinerja Lembaga Kursus dan Pelatihan di Makassar. Berlangsung selama 4 hari dari tanggal 16 juni sd 19 juni 2011. Ortek kali ini diikuti oleh 16 orang peserta yang terdiri dari 14 orang calon verifikator dari BPPNFI Reg. V Makassar, serta 2 orang calon verifikator dari BPPNFI Reg. VIII Jayapura. 10 dari 14 orang calon verifikator dari makassar merupakan peserta baru yang belum pernah melakukan verifikasi lembaga sejak kegiatan ini dilaksanakan 2 tahun lalu yaitu tahun 2009 dan tahun 2010.
Direktur pembinaan kursus dan pelatihan, Kemdiknas, Dr. Wartanto dalam sambutan pembukaan orteknya mmenyatakan kepada kami bahwa ortek dilaksanakan untuk memberi bekal kepada calon verifikator bagaimana melaksanakan tugas memvisitasi lembaga, verifikator harus cermat dan teliti dalam bertugas sebab akan sangat berpengaruh terhadap kualitas penilaian kinerja serta keberlangsungan penilaian kinerja itu sendiri. Tahun 2009 verifikasi dilaksanakan dengan tanpa riak-riak dilapangan, namun tahun 2010 sudah muncul berbagai trik yang dilakukan LKP dalam mendongkrak hasil penilaian kinerja lembaganya, oleh karena itu di tahun 2011, verifikator harus lebih teliti, lebih cermat lagi dalam melaksanakan tugas, dan yang terutama adalah sikap moral verifikator selama menjalankan tugas. selama prinsip-prinsip etik dipegang teguh oleh verifikator maka tugas akan terlaksana dengan sebaik-baiknya.
Ortek verifikator dilaksanakan untuk menjamin kompetensi verifikator dalam melaksanakan tugas. Kompetensi dibangun atas tiga pilar yaitu knowledge, skill dan attitude. Knowledge atau pengetahuan adalah segala ilmu yang diperlukan bagi verifikator dalamm melaksanakan tugas, pemahaman terhadap mekanisme penilaia, pengetahuan tentang tata cara penilaian, pengetahun tentang lembaga kursus, serta pengetahuan lain yang relevan. Skill berarti ketrampilan dalam melaksanakan verifikasi di lapangan, kemampuan menulis laporan, kemampuan menggali data, kemampuan memotret kinerja lembaga untuk memeperoleh gambaran yang obyektif terhadap lembaga. attitude berarti sikap mental verifikator dalam bekerja, termasuk didalamnya untuk tidak menerima sesuatu apapun yang dapat diduga akan mempengaruhi penilaian kinerja terhadap lembaga. oleh karena verifikator telah dibekali dan dibiayai oleh negara baik tiket perjalanan, uang harian maupun akomodasi semuanya telah terbiayai dalam anggrana negara, maka verifikator tidak boleh lagi menerima apapun baik tanpa diminta apalagi dengan meminta. sikap lurus verifikator harus terjaga dengan baik untuk menjamin objektifitas penilaian.
Menyadari akan adanya dinamika dalam penentuan calon verifikator BPPNFI Reg. V bagi kami sendiri
adalah bahwa sebagai pamong belajar yang berkonsentrasi dalam pengkajian dan pengembangan model kursus dan pelatihan tentu sangat tepat jika yang bertugas dalam verifikasi PK-LKP ini adalah pamong belajar pada pokja LKP. Prioritas penentuan calon verifikator dari pokja PKP adalah wajar dan tepat, demikian pula sebaliknya menjadi tidak wajar jika pamong pokja PKP tidak banyak terlibat dalam penilaian kinerja PK-LKP ini. Hal ini terbukti selama 2 tahun lewat pelaksanaan PK-LKP, pamong Pokja PKP tidak memperoleh pemahaman yang cukup akan peta kinerja LKP yang menjadi wilayah kajiannya. Proses yang transparan hendaknya menjadi sikap mental kita semua dalam mendukung pelaksanaan tugas terutama menyukseskan program kerja direktorat kursus dan pelatihan dimana pamong belajar di balai sebagai ujung tombak dan perisai bagi kesuksesan program.
Selamat kepada teman-teman peserta Ortek, semoga anda semua lulus dalam Ortek ini dan dapat melaksanakan tugas sebagai verifikasi PK-LKP 2011. Jayalah pendidikan non formal, jayalah kursus indonesia.

Jumat, 08 April 2011

E-course on social and economic policies

E-course on social and economic policies
UNICEF and the Economic Research Foundation (ERF) invite you to participate in a new elearning
programme focusing on socio-economic policies for child rights with equity. This
free, self-paced online course is available to all development partners at UN agencies,
governments, universities and civil society organizations.
 Course description: This programme is a foundational course on economic and
social policies to promote equity and child rights. The topics covered include: the
human rights-based approach to development; equitable macroeconomic and sector
policies; public finance and social budgeting; multidimensional poverty; social
protection, migration and climate change.
The e-course aims to provide evidence-based arguments and advocacy skills needed
to promote equity and children's rights in public policy, in the context of recent
developments such as the economic crisis or high food prices.
 Course duration: The course is self-directed and may be completed at your own
pace.
 Registration: This course is being offered free of charge to ensure maximum
outreach. Upon completion of each module, a test is administered and a certificate
will be issued to all who reach successful completion.
Visit policyforchildrights.org to get started.
Related links:
 Asia and Pacific Database on Education launched - Giving policy makers and
practitioners evidence for action
 ITU launches initiative to protect children online
 Child online safety in the developing world

Sabtu, 26 Maret 2011

Ciptakan generasi average high sejak dini

Tulisan ini saya dedikasikan untuk keluarga besar Kharisma yang pada bulan Maret merupakan bulan sacral bagi keluarga besar Kharisma. Bulan Maret adalah bulan kelahiran kekasih hati Ibu ketua Yayasan, juga bulan kelahiran salah seorang anak beliau, di bulan maret pula izin operasional STMIK Kharisma di peroleh dan di akhir bulan Maret ini pula gedung Kelompok Barmain dan TK Kharisma pertama kali di gunakan dalam suatu acara dizikir dan pengajian yang dibawakan oleh Habib Mahmud bin Umar Alhamid hari Jumat kemarin. Bulan maret adalah bulan istimewa juga bulan penuh berkah itulah yang disampaikan oleh Habib.
Saya mengenal STMIK Kharisma pada awal berdirinya ketika pada saat itu yayasan pendidikan Kharisma mengumumkan penerimaan dosen , sy tidak mendapat informasi langsung tetapi teman saya Amirullah, S.Kom yang mengajak saya tuk mengajukan lamaran. Bersama beliau sy memasukkan lamaran. Setelah itu sy wawancara dan setelah itu saya menunggu. Hingga kemudian Dimyati menyarankan saya untuk ke STMIK menemui pak Syaiful yang dia kenal baik. Akhirnya jadilah saya pegawai Kharisma sebagai Dosen di bulan Agustus, bulan kelahiran saya, bulan pertama perkuliahan semester awal Tahun ajaran 2000-2001. 11 tahun lalu.
STMIK Kharisma sejak berdirinya mengedepankan mutu dan kualitas. STMIK Kharisma mengambil jalan berbeda dengan beberapa perguruan tinggi swasta dan negeri lainnya. Jika Opspek pada kampus lain adalah saat perploncoan bagi Maba, di STIMIK maba diperlakukan sangat terhormat, dijamu dengan acara seminar, dengan pembicara tamu dari orang professional. Opspek dilaksanakan di gedung, dan bina akrab di laksanakan di Bantimurung dalam acara yang jauh dari pemukulan Maba dan bentuk-bentuk kekerasan yang lain. Maba lebih dianggap sebagai calon intelektual diabnding sebagai calon tantama. Disisi lain mahasiswa yang masuk diseleksi dengan tes tulis dan tes wawancara, proses perkuliahan berjalan dengan ketat dimana kehadiran harus diatas 75% dari 16 kali pertemuan untuk mengikuti final test. Sehingga mahasiswa yang tidak serius kuliah tidak dapat menyelesaikan kuliahnya.
Hari-hari berjalan, perkuliahan berlangsung, saya melihat dinamika perkembangan awal STMIK Kahrisma. Sebagai ketua Jurusan Sistem Informasi, sy sempat mengikuti rapat luar biasa STMIK Kharisma sekalaigus wisuda pertama STMIK program Diploma 1 jurusan Programmer Komputer, Otomasi Perkantoran dan computer sekretaris di Allamanda Ballroom Hotel Sedona. Tetapi kemudian di tahun 2001 saya diajak teman Ahmad Syawaluddin mengikuti tes masuk PNS di salah satu instansi pemerintah di bidang pendidikan nonformal. Sebetulnya saya sudah merasa puas dengan pekerjaan saya sebagai Dosen tetapi teman saya tersebut ngotot mengajak saya ikut mendaftar. Nasib kemudian menentukan bahwa saya lulus seleksi PNS dan teman saya tersebut justru tidak lulus. Saya harus meninggalkan Kharisma, lembaga yang turut mengubah diri saya, lembaga yang memberikan jejak dalam pola pikir saya.
STMIK Kharisma dengan segala kebijakan mutu yang dianutnya, penerapan ICT dalam proses pembelajaran, penggunaan TV untuk presentasi kuliah, ketersediaan internet, website, dan email pribadi tuk dosen dan bahkan tuk setiap mahasiswa, system perkuliahan yang ketat adalah komponen-komponen yang akan menciptakan generasi average high , alumni-almuni STMIK adalah orang2 yang digembleng dengan system perkuliahan yang ketat untuk menghasilkan alumni yang berkualitas. Dengan penghormatan pada hak pribadi mahasiswa tetapi ketat dalam penerapan aturan kampus. Hingga sekarang setelah saya tidak lagi aktif di STMIK Kharisma proses penciptaan generasi average high tersebut terus dilakukan oleh yayasan Pendidikan Kharisma.
Dalam suatu pembicaraan dengan ibu ketua yayasan, beliau sempat menyampaikan pemikiran beliau, uneg-uneg beliau bagaimana sebenarnya menciptakan generasi muda yang berkualitas. Beliau mengawali kiprahnya di bidang pendidikan melalui Pusdikom Kharisma. Lembaga kursus yang melakukan pelatihan dan kursus khususnya computer. Bahkan juga gedunga Pusdikom digunakan tuk kursus bahassa inggris,penjualan computer dan servis. Dari program pursus pendek 3 bulanan hingga setara Diploma satu. Dari situ kemudian berdirilah STMIK Kharisma pada tahun 2000. Beberapa tahun kemudian dibangunlah kampus II di jalan baji Ateka. Sekarang beliau menyadari bahwa pendidikan seharusnya di mulai sejak usia dini. Untuk membentuk generasi yang average high harus diawali sejak dini, dan bukan ketika usia dewasa atau paska remaja.
Beliau bermimpi untuk mendirikan kelompok bermain dibawah pohon, tetapi kemudian Allah justru memberikan lebih banyak, beliau mendirikan kelompok bermain yang bukan hanya di bawah pohon tetapi juga di atas pohon, dan doa Habib semoga Allah memberkahi baik yang dibawah pohon maupun yang diatas pohon….amiiinnnn.
Tulisan ini sepenuhnya dari sisi pandangan saya pribadi, berdasarkan penglihatan, pendengaran dan pengalamana saya berinteraksi dengan Kharisma. The average high creator. Sekaligus juga wujud terima kasih saya kepada keluarga besar charisma. Karena dari charisma inilah saya mendapatkan jodoh dan telah memberi saya 2 malaikat kecil Adid dan Airah.

Senin, 21 Februari 2011

sulapa eppae

menurut yang saya pahami setidaknya ada beberapa versi yang dimaksud dengan sulapa eppa, yang pertama adalah "macca na malempu, warani na magetteng". dalam redaksi kalimat ini merujuk kepada kompetensi seorang manusia bugis yang sempurna. Olehnya itu manusia sulsel yang memiliki ke-empat sifat itulah yang layak diangkat menjadi pemimpin, atau leader.
keempat sifat tersebut adalah macca = pintar, malempu =jujur, warani = berani, magetteng= konsisten. adapun kepintaran (macca) haruslah dibarengi dengan kejujuran (lempu) oleh karena bunyi kalimatnya "macca na malempu" yang artinya pintar disertai kejujuran, bukan "macca, lempu" yang artinya "pintar, jujur". inilah salah satu makna besarnya bahwa pemimpin itu bukan pintar saja tetapi juga harus disertai kejujuran, sebab kalo tidak ia bisa pintar dalam suatu urusan, tetapi jujurnya nanti. dalam kondisi ini pemimpin akan cenderung "majekkong" (=curang), seorang yang mengaplikasikan kejujurannya untuk mempintari/mengakali orang. 2 kata berikutnya adalah "warani na magetteng", lagi-lagi kata warani di gandengkan dengan getteng. maknanya adalah pemimpin itu harus berani mengambil tindakan yang menurut segala macam pertimbangan adalah membaikkan. keberaniannya itu bukan temporer tetapi selalu dan terus menerus dipertahankan. konsistensi pemimpin dalam menjalankan keberanian, dan tidak tergantung apa kemauan sesaat rakyatnya. berani dan tetap dijalur kebenaran itulah intinya. bukan berani sesaat kemudian mengabaikannya ketika kondisi berubah.
itulah makna sulapa eppa versi pertama, adapun versi kedua adalah empat jenis sifat yang dimiliki oleh "tumakbicara". "tumakbicara" atau orang yang berbicara, ato org yang memutuskan persoalan. orang ini bisa jadi adalah hakim tetapi bisa juga pemimpin karena dialah yang mengambil keputusan.
empat sifat itu adalah sifat air, api, angin, dan tanah. adapun sifat air adalah sifat seorang yang cenderung seadanya, yang penting ada. berubah bentuk. ia akan bundar ketika masuk baskom, tetapi ia akan kotak ketika masuk bak mandi. ia juga tidak konsisten karena keputusannya tergantung dimana ia berada, ia mengikuti keinginan orang bukan ia yang membuat keputusan. sifat air yang tidak tetap dan mengalir ke tempat yang paling rendah tidak cocok dimiliki seorang pemimpin, seorang yg seharusnya memberi bentuk kepada rakyatnya.
sifat kedua adalah api yaitu sifat seseorang yang gampang sekali naik emosinya, jika sekali saja disinggung perasaannya, ia akan ingat terus dan membalas dendam kapan ia punya kesempatan. ia tidak mempertimbangkan apa yang baik tetapi apa yang menurut ukurannya dia. sifat ini akan menimbulkan perselisihan antara ia dan orang dipimpinya. oleh karena ia hanya menuruti apa egonya. begitu besarnya egonya hingga ia tidak peduli apa saran dan kemauan orang banyak, egonya saja yang harus jalan. ia akan makan kue sendiri, tetapi jika ada kue orang akan dipersoalkannya.
sifat ketiga adalah sifat angin, yaitu orang yang tergantung pada arah angin, jika angin dari barat ia ketimur, jika dari selatan ia ke utara. ia tidak punya sikap sendiri, keputusannya adalah apa yang dimau kebanyakan orang, bukan apa yang terbaik menurut pertimbangan terbaik.
sifat keempat adalah sifat tanah, inilah sifat terbaik. sebab ia tidak goyang, ia menerima air, angin dan api. dengan air ia menjadi lunak, dengan api ia menjadi bata dan dengan angin ia bertahan. inilah sifat terbaik yang seharusnya dimiliki seorang pemimpin.
Versi ketiga adalah seperti pernah diulas oleh Pelras dalam bukunya Manusia Bugis. bahwa manusia yang sempurna adalah manusia yang meiliki empat hal yaitu kekayaan, kekuatan, keberanian, kesalehan. yaitu seorang yang memiliki harta yang banyak, tetap rajin beribadah, sehat dan kuat serta berani.
demikianlah sedikit makna tentang sulapa appa itu.... sekarang kita pilih yang mana?

Selasa, 08 Februari 2011

Pemimpin yang Pintar dan Jujur?

ada tulisan di koran harian Fajar hari ini tentang sifat pemimpin yang Jujur, Pintar, Pembohong ato Bodoh. Penulisnya dosen Sosiologi UIN Alauddin, maaf saya lupa namanya.
Dalam tulisan tersebut antara lain mengulas pendapat Ibnu Khaldun tentang kriteria pemimpin, yang fokus pada pertanyaan pilih mana pemimpin yang bodoh tapi jujur ato pemimpin yg pintar tapi pembohong ?. Jika pertanyaan itu diajukan k rakyat Indonesia maka karena maraknya pemberitaan ttg kebohongan pemerintah maka tentu mayoritas pendapat rakyat diprediksi akan memilih jawaban lebih baik pemimpin bodoh tapi jujur. alasannya karena mayoritas rakyat sudah jenuh dan jengkel dengan kegohongan pemerintah yg banyak diberitakan media massa kita.
Jawaban ini berbeda dengan jawaban Ibnu Khaldun yang lebih memilih Pemimpin yang pintar meski pembohong, alasannya meskipun pemimpin itu pembohong tetapi akan gampang di koreksi oleh rakyat sehingga pemimpin akan susah jika ia akan berbohong, dengan kepintarannya ia bisa mengusahakan yang terbaik bagi kemajuan rakyatnya, nah kalo pemimpinnya bodoh, dia g bisa berbuat apa-apa karena kebodohannya itu.
Pendapat penulis Fajar sendiri kurang lebih sama dengan pendapat kebanyakan rakyat Indonesia, dan bertentangan dengan pendapat Ibnu Khaldun yaitu memilih pemimpin yang bodoh tapi jujur. meskipun pemimpin yang bodoh tetapi jika dikelilingi oleh orang pintar maka tentu kualitas pengambilan keputusannya akan tetap terbaik dan yang pasti ia tidak akan berbohong pada rakyatnya, sebaliknya jika ia Pintar dan pembohong maka tentu akan sangat luar biasa kebohongan yang dibuat untuk rakyatnya.
so..... sebetulnya pendapat siapa yang sebaiknya diikuti?
situs ini dari awal sy beri nama Macca na Malempu, jelas artinya adalah Pintar disertai Kejujuran. Sifat pintar yang menyatu dengan sifat kejujuran. Bukan pintar sekarang lain kali jujurnya. Macca na Malempu adalah kata majemuk yang pertama yang sambungannya adalah Warani na Megetteng. artinya Berani disertai konsistensi. bukan berani sekarang nanti tidak lagi. tetapi berani terus menerus. teguh pendirian.
Macca na Malempu, Warani na Magetteng adalah 4 sifat yang harus dimiliki oleh calon pemimpin menurut apa yang telah diwariskan oleh leluhur kita. 4 sifat atau 4 sisi itulah yang disebut juga "Sulapa Eppa" menyempurnakan karakter seseorang untuk bisa memimpin rakyatnya. Dia harus pintar, karena dengan kepintarannya ia bisa mengusahakan yang terbaik tuk kemajuan rakyatnya. tetapi kepintarannya harus disertai kejujuran, karena kalo tidak ia akan menipu rakyatnya. sangat besar kerusakan yang ditimbulkan jika pemimpin kita tidak jujur.
Setelah itu Pemimpin juga harus Berani (Warani) untuk mengambil tindakan apapun yang diyakininya baik untuk rakyat, serta konsisten(Getteng) tuk terus-menerus mengusahakan kebaikan itu. Tidak boleh takut, dan tidak boleh lemah, sebab jika pemimpin lemah maka rakyat kecillah yang akan jadi korban. apa gunanya pemerintahan jika tidak bisa melindungi rakyatnya?
Macca na Malempu, Warani na Magetteng. 4 sisi kesempurnaan manusia menurut toriolota, adalah konsep leadership yg hebat dari warisan budaya sulawesi selatan. :)

Rabu, 12 Januari 2011

Masa depan kita

Restrukturisasi birokrasi di tingkat pusat berdampak restrukturisasi di bawah khusunya Balai. Perubahan nama Direktorat PNFI menjadi Direktorat PAUDNI, serta hilangnya direktorat Kesetaraan berdampak pula di tiadakannya pokja kesetraan di Balai.
Hal ini mengakibatkan personil funsional PB yang selama ini mengurusi Pendidikan kesetaraan di hapuskan, serta disebarkannya personilnya ke pokja lain.
Akibatnya terjadi pengurangan jumlah pokja dari tadinya 4 pokja menjadi 3 pokja, sebaliknya terjadi penggelembungan jumlah personil pokja, tadinya 10-11 menjadi 15-16 orang.
dampak dari itu pula ruangan pokja yang tadinya cukup menampung semua personil menjadi sangat sempit terutama di Pokja Pembinaan LKP yang memang lebih sempit di banding ruangan Pokja lainnya yaitu Pokja Kesetaraan dan Dikmas. Tetapi karena pokja kesetaraan sudah tidak ada lagi sehingga ruangan pokja eks kesetaraan kemudian akan ditempati pokja PAUD atau Pokja Pembinaan LKP.
Wacana yang muncul kemarin adalah ruangan eks kesetaraan akan di tempati oleh Pokja Pembinaan LKP sementara pokja PAUD akan menempati ruangan rapat sekarang, sementara itu ruangan eks Pokja Kelembagaan akan menjadi ruang rapat.
Selain permasalahan ruangan tersebut, pemilihan koordinator pokja juga telah dilaksanakan yang mana pokja Dikmas dan PAUD telah mendudukkan kembali koordinator Pokja lama ke posisi yang sama untuk tahun ini, tetapi berbeda pada pokja pembinaan LKP, dimana terdapat dinamisasi pemilihan koordinator pokja sebagaimana juga terjadi tahun-tahun sebelumnya.
Dalam rapat tadi pagi, dipimpin oleh koordinator Pamong di putuskan untuk setiap personil memilih tiga nama, dan kemudian dari tiga nama terbanyak dipilih itulah yang akan berembuk untuk memutuskan siapa yang menjadi korpok. Rapat skorsing sampai jam 13.00.
namun selang waktu itu, tiga nama yang terpilih yaitu Saya, Arwin dan Arta belum memutuskan siapa. Arta menyampaikan ke saya bahwa ia bersedia menjadi Korpok, itu setelah ia konsultasikan dengan keluarganya, sehingga dalam pertemuan berikutnya di Lobby kantor, kembali Arta membicarakan tentang bagaimana kedepan Pokja, bagaimana seharusnya kerjasama di bangun dan bagaimana agar semua personil bisa sinergis dalam menjalankan tugas-tugas balai yang dibebankan di pokja pembinaan LKP. namun Arta juga menyampaikan bahwa ia juga mempunyai kesibukan lain sebagai koordinator program di ILO East, sehingga ia meminta pendapat ke kami berdua, dan ia juga mengkhawatirkan pendapat teman2 lain jika ia bersedia menjadi ketua pokja, hal ini diamini oleh Arwin, tetapi saya tegaskan bahwa sepanjang Arta mau terbuka dan bekerjasama dengan semua orang, dan selama ia mau membagi waktu itu tidak masalah.
saya melihat kebimbangan yang sangat di wajah Arta, sesuatu yang ia mau jalankan tetapi juga di hantui oleh kekhwatiran pendapat teman2 serta penentangan yang akan ia terima. saya katakan pada Arta bahwa saya hadir disitu tidak membawa diri saya, meski sya juga punya ketegasan terhadap diri saya, karena itu saya juga tidak bisa memutuskan sesuatu yang teman-teman tidak menginginkan hal itu.
Arta merasa bimbang oleh karena, jika ia maju dan tentu itu yang jadi maka ia beresiko ditentang oleh teman-teman yang lain. Tetapi jika ia mundur ia juga tidak mau memilih satu diantara kami saya atau Arwin. Disinilah deadlocknya pembicaraan, sehingga saya menyarankan kalo begitu kembalikan saja ke forum kita pilih langsung apakah yang dipilih saya ato Arwin atau ada tambahan pilihan lain itu terserah forum.
Pemikiran lain disampaikan Kormong yang tidak menginginkan adanya pemilihan langsung, hal ini juga tidak diinginkan oleh Arta. Tetapi jika Arta tidak bisa memilih salah satu dari kami, lalu siapa yang akan terpilih?
Kormong menyampaikan bahwa sebaiknya pemilihan Korpok ini cukup diselesaikan bertiga saja tidak perlu di lempar ke Forum, itu bagi saya oke-oke saja. nothing to loss bagi saya. tetapi untuk itu Arta harus memilih, tetapi ia tidak mau memilih, jadi bagaimana?
inilah deadlocknya pembicaraan kami bertiga hari ini, sehingga saya sebelum pisah dengan Arta saya sarankan ke Dia untuk nanti malam shalat Istikharah dulu, supaya Ia bisa mengambil keputusan dengan keyakinan. dan tidak maju mundur dalam mengambil keputusan ya ato tidak.
bagi saya siapapun terpilih selama itu disaksikan teman2 itulah yang terbaik. Seandainyapun Arta kemudian mau memilih salah satu dari kami, itulah yang jadi. Tapi kalo tidak biarlah forum yang akan memilih langsung.
nothing to loss..... :)

Popular Posts