Selasa, 23 Desember 2008

Namanya Siti Humairah







Ya itulah nama anakku.

Nama itu muncul sebelumnya dengan tulisan Siti Khumaerah, sebutan yang menurutku tepat, enak disebutkan dan terasa ada gregetnya. Tapi ternyata, setelah kutuliskan dalam formulir askes, Mami bilang kalau tidak ada huruf 'e' dalam tulisan arab. jadi mestinya Siti Khumairah. persoalan berikutnya yang masih samar adalah apakah kh atau H. Kak Caad yang kutelepon tanyakan ejaan yang benar belum sempat memberikan jawaban dan tidak sempat aku telepon balik. Namun pada hari ke-7 ketika Ia di Aqiqah, Uztadzah yang mendoakannya menuliskan namanya diatas kertas dengan tulisan arab menggunakan huruf Ha dan bukan Kha. Jadi namanya menjadi Siti Humairah.

Nama itu muncul ketika pada hari Senin, Mami memijat Airah sebelum dimandikan, kulihat muka Airah memerah, bahkan sekujur tubuhnya yang dipijat juga merah. maka terlintaslah dengan spontan nama Humairah itu dalam pikiranku, dan langsung memanggilnya dengan Humairah.

Humairah adalah panggilan cinta Rasulullah SAW kepada istrinya. Rasulullah memanggil istrinya dengan pujian, dengan kata Ya Humairah, oleh karena istri yang mencintainya itu selalu pipinya kemerahan jika berhadapan dengan Rasulullah. Ya, ia lahir karena cinta, dan dengan cinta itulah ia Insya Allah akan dibesarkan.

Nama Siti adalah pilihan Mami, Jika laki-laki maka beri nama Muhammad dan jika perempuan maka beri nama Siti. Siti dan bukan Sitti. Aku sempat bercanda dengannnya dengan menyebut Sitti, dan ia segera membantahnya "Siti, bukan Sitti", demikian sanggahnya. aku bilang "kenapakah kalau Sitti? dia kan orang Bugis, bukan orang Jawa. kalau orang Bugis itu dipanggilnya dengan Sitti". tapi ia membantahnya lagi "bukan begitu, ia orang Indonesia, jadi pakai Siti" aku ketawa dalam hati dan tidak ingin membantahnya lagi.

Jauh sebelum ia lahir, Mami sudah merencanakan sebuah nama untuk anaknya, ketika hasil USG menunjukkan kalau ia kayaknya perempuan, Ia sebutkan nama Siti Masyita. Masyita adalah seorang hamba Allah yang sangat taat kepada Allah. aku setuju dengan itu. Mami kemudian sempat menyebut nama lain seperti Zurraidah, tapi itupun tidak jadi. mungkin karena melihat respon saya yang kurang antusias. meskipun aku mengatakan kalau aku serahkan kepada dia untuk memberi nama putrinya. dalam kondisi ketidak pastian untuk nama anakku itu, aku sempat menyebutkan nama Siti Fatimah, tapi giliran ia yang kurang antusias, barangkali karena ada tantenya yang bernama begitu juga ada temannya bernama sama. kayaknya seperti yang saya rasakan juga nama Masyita adalah nama seorang saya kenal pula.

Tapi ketika aku menyebutkan nama Siti Khumaerah, yang spontan keluar dari mulutku ketika aku menyaksikan ia memijat Airah. ia nampak setuju. Anakku yang kutanya apakah ia setuju dengan nama itu untuknya, ia diam, berarti ia setuju juga. Nama itulah yang kemudian jadi setelah ada perbaikan.

Nama panggilan Airah adalah pilihan Mami. banyak yang bisa muncul dari nama itu, bisa Rara, Uma atau yang lain, tapi Mami menyebut Airah, dan saya setuju. Sama-sama di mulai dengan huruf A seperti nama panggilan kakaknya Adid. Adid dan Airah dua anakku kini.

Dalam hari-hari berikutnya, aku jadi teringat dengan orang-orang yang saya kenal dengan nama mirip itu. apakah nama mereka juga asalnya dari kata Humairah itu juga? saya tidak tahu. Hamriah adalah nama temanku ketika kuliah D3 dulu. ia adalah sahabatku. bahkan hingga selesai, meskipun lama aku tidak pernah ketemu lagi. tapi 3 minggu lalu ia sempat menghubungiku, ia bicara lama denganku. cerita panjang lebar. tentang posisinya sekarang. tentang teman-teman kuliah dulu yang sering ke rumahnya. rumahnya adalah tempat kumpul teman-teman. aku bilang salamku kepada teman2. Humriah adalah nama guruku di SMP dulu, beliau guru geografi yang ketika awal belajar saya selalu dapat nilai rendah, memukul batin saya kenapa bisa dapat nilai rendah. karena itu aku belajar keras dan kemudian mengubah nilaiku menjadi tinggi. sayang beliau kemudian pindah ke Makassar dan kami kehilangan beliau. Bahkan sampai sekarang aku belum pernah ketemu beliau.

Tapi tidak nama Humairah. tidak ada yang saya kenal dengan Nama Humairah. Tidak seperti Masyita, Fatimah dan Zuraidah. nama semua itu bagus tapi bukan nama anakku.

Kini, ketika umurnya baru 10 hari, aku harus meninggalkannya. tidak seperti kakaknya yang kutinggalkan pertama kali ketika umurnya sudah 4 bulan untuk 4-7 hari. Airah kutinggalkan untuk mungkin 1 bulan kedepan. Kutinggalkan mereka bertiga di Makassar bersama Kakek dan Neneknya. Aku harus pergi untuk menyelesaikan yang tertunda. aku harus pergi untuk menuntaskan kuliah. berharap dapat menyelesaikan semuanya dalam satu bulan ini, mungkinkah? mohon doanya semua

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

silakan tuliskan komentar anda dengan cara yang baik, dan sopan. Komentar yang layak akan ditampilkan setelah dimoderasi.

Popular Posts