Kamis, 02 Februari 2012

Rapat Paripurna

Sudah 3 hari ini rapat paripurna dilaksanakan di kantor, dimulai sejak tgl 30 Januari lalu dan insya Allah besok tanggal 2 Pebruari adalah hari terakhir rapat paripurna. Di hari pertama sesi pagi presentasi dilaksanakan oleh seksi program yang mempresentasikan program kerja yang akan dilaksanakan atau di komandoi oleh seksi program. Dalam kata awalnya, kasi program lebih dulu menyampaikan prihal SK pensiun yang sudah berada di tangannya, yang terhitung mulai bulan Maret nanti, kasi program sudah akan pensiun. berbagai program kerja satu persatu dipresentasikan yang terdiri nama kegiatan, sasaran dan jumlah dana. salah satu yang menarik dari program kerjanya adalah penyusunan draft dan buku bahan ajar sejumlah 35 judul. Penyusunan buku ini di pecah menjadi 2 kegiatan yaitu penyusunan draft buku dengan rata-rata biaya kurang lebih 2jt perjudul, serta penyusunan buku dengan rata-rata anggaran kurang lebih 6jt perjudul.
Muncul pertanyaan terkait penyusunan buku ini diantaranya adalah bagaimana mekanisme pengajuan kegiatan ini, serta buku seperti apa yang akan dibuat. Namun sebelum dijawab oleh kasi program, ka balai sudah menjawab duluan dengan mengatakan bahwa peserta jangan bertanya dulu teknis pelaksanaan kegiatan tersebut oleh karena ini baru awal, seksi program belum mempunyai konsep seperti apa kegiatan ini untuk itu berilah saran dan pendapat bagaimana kegiatan ini akan dilaksanakan.
Pada sesi siang, presentasi dilaksanakan oleh 3 pokja fungsional yang mana dalam presentasinya hampir semua menyajikan jenis kegiatan yang sama seperti pengembangan model yang terdiri 3 judul ditambah 1 judul model P2TK, diklat pamong belajar, penyusunan buku, pengkajian program dan percontohan program.
Pada hari kedua rapat diisi dengan perkenalan sekaligus penjelasan tentang mekanisme pertanggungjawaban keuangan yang disampaikan oleh kabag keuangan setditjen Paudni bapak Eko. yang menarik dari penjelasan beliau, dibalik seriusnya penjelasan beliau diselipi dengan istilah-istilah yang mengundang tawa dan komentar peserta rapat, serta cerita-cerita yang terjadi seputar teman2 di lingkungan paudni. Beberapa istilah yang diperkenalkan adalah seperti istri pejabat, bodi terano, cuti dll. istilah dan cerita tersebut untuk mengimbangi barangkali materi yang beliau jelaskan tentang mekanisme keuangan yang menuntut ketelitian dan kedisiplinan dalam penggunaan anggaran. Pertanyaan yang muncul juga seputar bagaimana laporan pertanggungjawaban keuangan yang dilaksanakan oleh mitra.
kamis, 2-2-12
Pada hari ketiga, rapat diisi dengan presentasi yang dilakukan oleh subag TU dan seksi fasilitasi yang dilaksanakan secara panel, pada sesi tanggapan beberapa teman mempertanyakan hal-hal yang dianggap penting diantaranya soal penggunaan mobil kantor, soal toilet yang tidak beres baik aula maupun lantai 2 pamong belajar, juga tentang penghapusan barang yaitu kendaraan roda empat yang aan dilelang. Khusus tuk seksi fasilitasi diantara kegiatan yang dilakukan adalah pengkajian serta evaluasi model inovasi. Disini seksi fasilitasi juga memerankan tugas balai yaitu melakukan pengkajian dan analisis program pendidikan nonformal yang sejatinya menjadi tupoksi tenaga fungsional. Demikian juga saat presentasi kasubag TU diantaranya ada kegiatan pengadaan komputer server serta jaringan interanet, yang dimaklumi selama ini sebenarnya menjadi kegiatan dari seksi informasi.
Pada presentasi seksi informasi yang dibawakan setelah kasubag tu dan kasi fasilitasi memberikan konformasi atas tanggapan peserta rapat, di presentasikan beberapa kegiatan yang dilaksanakan oleh seksi Informasi diantaranya kelanjutan program desa cyber yang sudah berjalan 4 tahun, peserta mempertanyakan apakah desa cyber tersebut sebagai sebuah program apakah didahului dengan membuat modelnya dulu, bahkan peserta mempertanyakan manakah yang duluan model dulu atau program. Pelaksanaan radio PLS yang ditanggapi peserta bahwa sebagai radio PLS justru tidak menampilkan materi siaran tentang PLS seperti life skill, keaksaraan dll, selain itu jangkauan siaran radio PLS yang sekarang ternyata hanya disekitaran adyaksa saja, padahal dulu ketika pertama kali radio PLS mengudara, siarannya justru sampai hingga ke Belanda (Belakang Daya) sejauh 20km. Justru pada program pengembangan website kantor disampaikan oleh pemateri bahwa website memerlukan update informasi secara rutin sementara tenaga yang melaksanakan itu hanya satu orang, juga terkait adanya email yang masuk menanyakan soal program kantor dimana pengelola web yang ingin menjawab soal tersebut tapi kerepotan karena merasa tidak tahu apa-apa tentang itu. untuk hal ini peserta mengusulkan agar pada tiap gugus tugas ada orang yang diberi tugas untuk menunggah informasi secara rutin sesuai kegiatan gugus tugas yang dilaksankan.
Rapat akhirnya di skorsing oleh karena waktu yang menjelang shalat dhuhur, rapat di jadwalkan untuk dilanjutkan jam 2 siang. Namun sebelum jam 2 siang ada informasi yang mengatakan bahwa rapat di skorsing hingga esok paginya. Rapat berikutnya selain akan memberi kesempatan kepada kasi informasi untuk memberikan tanggapan dan konfirmasi atas sejumlah pertanyaan yang diajukan peserta rapat juga diagendakan untuk membahas tentang pendirian koperasi pegawai negeri yang diinisiasi oleh pak Muhajirin dan pak H. Irwan. Rapat tentang koperasi tersebut sekaligus diagendakan sebagai rapat anggota pembentukan koperasi.
Menjadi catatan yang perlu digaris bawahi menyangkut pernyataan oleh peserta mengenai pelaksanaan kegiatan olehmasing-masing gugus tugas dimana peran pamong belajar sebagai pengkaji dan pengembang program PNF juga di laksanakan oleh gugus tugas struktural sehingga menimbulkan kerancuan, yang semetinya untuk kegiatan pengkajian melibatkan tenaga fungsional yang memang tupoksinya disitu. Untuk hal ini ditanggapi dimana sesuai pesan dari mantan kepala Balai sebelum meninggalkan makassar yaitu ada 3 hal yang perlu tetap dipertahankan yaitu tupoksi, kompetensi dan pemerataan. dalam pandangan kami, ketiga hal tersebut perlu di pertahankan yaitu bahwa hendaknya setiap gugus tugas menjalankan kegiatan sesuai tupoksinya, sehingga akan meningkat kompetensi setiap personil untuk bidang tugas yang dilakoninya, namun demikian juga perlu diperhatikan aspek pemerataan, karena tidak ada orang yang bisa bekerja sendiri. Disinilah perlunya leadership dalam mengendalikan orang-orang untuk bekerja. Bekerja yang ikhlas karena adanya kepercayaan serta penghargaan yang sepantasnya sesuai prestasi kerja.
Suasana ideal bekerja memang tidak bisa terjadi seketika, diperlukan berbagai macam instrumen untuk membangun budaya kerja yang sesuai. Ide tantang pemerataan memang bagus, tetapi jika juga tidak rata lalu apa namanya, tetapi bagaimanapun sulitnya apapun bisa diterima selama ada leadership yang bisa diterima.

Popular Posts