Sabtu, 05 Mei 2012
Malam Minggu di Benteng'e
Akhirnya tiba juga di dusun Benteng'e desa Bonto Mate'ne Kabupaten Maros. Bersama Pak Iwan dan Pak Ady, bertiga kami mengayuh sepeda dari Kantor di Jl. Adyaksa Makassar ke lokasi ini, menempuh jarak sekitar 20km lebih melewati jalan Adyaksa, Dg. Sirua, Racing Center, Urip Sumoharjo, Perintis Kemerdekaan, jl. Maros dan jl Benteng'e. Selama 2 jam lebih dan empat kali singgah akhirnya tiba juga.
Pak Indra menyambut kami dengan tawa lebar, disertai kekagetan bahwa ternyata kami bisa juga sampai di lokasi ini dengan naik sepeda. Disini sudah hadir belasan mahasiswa KKN STITEK yang telah hadir sejak seminggu lalu.
Pak Indra adalah pimpinan Lembaga Pemberdayaan Rakyat Nusantara (L-Peran), LSM yang memfasilitasi masyarakat dusun Benteng'e dalam membudidayakan Ikan Nila dengan memanfaatkan kolam bekas galian tanah urugan bandara tahun 1993. Jadi selama 20 tahun lebih kolam-kolam tersebut tidak pernah termanfaatkan dan dibiarkan begitu saja. sebelumnya L-Peran telah sering bekerjasama denga BPPNFI Regional V dalam hal pemanfaatan bantuan sosial pendidikan kecakapan hidup direktorat binsuslat kemendikbud. 3 tahun lalu misalnya L-Peran membantu masyarakat pulau Sabutung sebagai fasilitator program PKH dalam bidang budidaya rumput laut. Dengan kinerja yang baik, terlihat dari pelaksanaan kegiatan dan pelaporan yang tepat waktu, apalagi dampak bagi masyarakat yang terlihat jelas, L-Peran terus berbuat memfasilitasi masyarakat melakukan perubahan pola pikir yang berdampak pada peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Pada tahun 2011, pemerintah meluncurkan berbagai macam program bantuan sosial dibidang pendidikan kecakapan hidup, salah satu jenis bantuan tersebut adalah pendidikan kecakapan Hidup bagi Lembaga Pendidikan (PKH-LPd) yang di terima oleh L-Peran untuk kegiatan budidaya Ikan Nila di dusun benteng'e ini. Melibatkan sejumlah 30 orang peserta yang terlibat pada kegiatan ini, mereka diajari cara pemanfaatan kolam untuk budidaya ikan nila, selain juga pembuatan kolam terpal. Hasil yang diperoleh masyarakat telah berhasil memanen ikan nila di dua kolam, dimana masing-masing kolam terdiri atas 4-5 keramba apung dan keramba tiang. Bibit ikan di datangkan dari Jawa kemudian disebar di keramba-keramba, dalam waktu 4 bulan sudah bisa dipanen. Dari 2000 bibit ikan yang disebar di 3 keramba, dengan mortalitas sekitar 20% bisa diperoleh hasil puluhan kilogram ikan. (1 kg terdiri atas 4-6 ekor ikan dengan harga minimal Rp. 12.000,-).
Dg. Rowa adalah salah seorang peserta dan juga sebagai salah seorang ketua kelompok telah merasakan manfaat dari program ini. Dg. Rowa selama ini membiarkan kolam warisan mertua tersebut terbengkalai. Keahlian Dg. Rowa selama ini adalah sebagai teknisi dan operator alat berat, keahlian tersebut diperoleh dari saudara dan keluarga yang sebelumnya juga sebagai operator alat berat. Keahlian sama juga diperoleh anak dan menantu Dg Rowa dari saudara dan keluarga. Dan sejak anak dan menantunya telah memiliki keahlian tersebut, Dg Rowa berhenti dan kembali mengerjakan sawah. Hingga akhirnya Dg. Rowa bertemu dengan Pak Indra dan kemudian memanfaatkan kolam tersebut untuk budidaya ikan nila.
Pak Tua juga adalah salah seorang ketua Kelompok dan memiliki kolam yang lebih luas, dan juga terbengkalai sejak tahun 1995. Sejak mengikuti pembelajaran budidaya ikan nila ini, Pak Tua serius menekuni kegiatan ini. Pak Tua menjelaskan bahwa dengan budidaya ikan nila ini modalnya hanya 1 dan kembali hasilnya 3 dan tetap bisa tidur siang, hal yang tidak bisa dilakukannya dengan profesi sebelumnya.
Alhamdulillah.... apa yang kami saksikan disini, dimana program pemerintah berhasil dilaksanakan oleh lembaga mitra dan masyarakat benar-benar merasakan hasilnya. kedepan program ini akan terus di kembangkan dengan menambah dan memperluas cakupan program agar benar-benar bisa memanfaatkan kolam-kolam galian yang masih banyak tersisa. di luar 2 kolam yang dikelola ini masih tersisa belasan hektar kolam-kolam galian yang belum termanfaatkan.
Apa yang telah dimulai ini mudah-mudahan dapat terus dilanjutkan... semoga
Popular Posts
-
Macca Na Malempu, Warani na Magetteng telah dibahas dalam 2 tulisan sebelumnya. 4 sifat tersebut adalah 4 sifat yang akan menyempurnakan pri...
-
menurut yang saya pahami setidaknya ada beberapa versi yang dimaksud dengan sulapa eppa, yang pertama adalah "macca na malempu, warani ...
-
Meme " disitu terkadang saya merasa sedih " dipopulerkan oleh seorang polis bernama Brigpol Dewi Sri Mulyani. tadi malam buka-buka...
-
Warani na Magetteng adalah dua sifat yang benar-benar harus dimiliki oleh seorang pemimpin agar dapat menjalankan pemerintahan secara berwib...
-
Ya itulah nama anakku. Nama itu muncul sebelumnya dengan tulisan Siti Khumaerah, sebutan yang menurutku tepat, enak disebutkan dan terasa ad...
-
ada tulisan di koran harian Fajar hari ini tentang sifat pemimpin yang Jujur, Pintar, Pembohong ato Bodoh. Penulisnya dosen Sosiologi UIN Al...
-
Ramang, sebuah nama yang samar, tidak banyak yang mengetahui siapa dia tapi minimal barangkali banyak orang yang pernah mendengar namanya. ...
-
Average High adalah sebutan untuk kelompok kecil orang dengan kemampuan diatas rata-rata anggota kelompok yang lain. dulu waktu sekolah, ada...
-
Macca na Malempu. rangkaian kata diatas dikutip dari naskah bugis kuno. rangkaian kata itu berarti pintar dan jujur. Macca(=pintar) Na(=dan)...
-
iya.. disingkat ABM... sebuah organisasi pelatihan basket yang berasal dari Amerika... telah hadir di makassar dan salah satu tempat pelatih...